Lupakan sejenak soal Rupiah yang kian terdepresiasi terhadap nilai tukar Dollar. Mari bicara mengatasi krisis ekonomi dari sisi yang lain. Yang lebih mudah dilakukan, tidak ruwet, dan bisa dilakukan oleh semua kalangan. Mulai dari pelajar, santri, mahasiswa, buruh pabrik, petani, supir, tukang ojek, tukang parkir, PNS, pedagang kaki lima hingga pengusaha besar sakalipun bisa melakukannya.
Lewat cara apa itu? apalagi kalau bukan dengan menguatkan pilar ekonomi Indonesia lewat koperasi syariah. Koperasi syariah yang lahir dari 'rahim' koperasi, sudah terbukti kekokohan nya menjadi tiang ekonomi Indonesia.
Peran koperasi dalam mengatasi dan memberikan jalan keluar pada krisis 2008 sangat nyata. Koperasi di seluruh Indonesia banyak melakukan kegiatan kongret untuk meningkatkan ekonomi ke-ummatan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi yang anggotanya kebanyakan terdistribusi di Usaha Mikro Kecil dan Menengah hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. Koperasi merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia.
Di negara-negara maju saja seperti Singapura, Selandia Baru dan Jerman peran koperasi cukup penting dalam mengendalikan perekonomian negaranya. Di Selandia Baru penduduknya 40 % menjadi anggota koperasi, Malaysia 23 %, Singapura yang kita kenal dengan negara kapitalis mencapai 50 % dan negara maju seperti Jerman, 25 % penduduknya menjadi anggota koperasi. Masihkah koperasi dipandang sebelah mata?
Indonesia pernah mendapat gelar champion programe untuk usaha kecil menengah dalam pertemuan perwakilan negara-negara anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) pada tanggal 1-3 Oktober 2010 di Jepang. Indonesia memaparkan pengalaman pembangunan ekonomi rakyat melalui koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM). Prestasi itu tentu tidak terlepas dari peranan koperasi dan lembaga keuangan mikro yang lain yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Koperasi ada kerena ada anggota atau sekelompok orang yang mempenyai tujuan yang sama. Tujuannya adalah sebagai usaha bersama untuk mensejahterakan anggota terutama dalam konteks ekonomi dan spiritual.
Lewat cara apa itu? apalagi kalau bukan dengan menguatkan pilar ekonomi Indonesia lewat koperasi syariah. Koperasi syariah yang lahir dari 'rahim' koperasi, sudah terbukti kekokohan nya menjadi tiang ekonomi Indonesia.
Peran koperasi dalam mengatasi dan memberikan jalan keluar pada krisis 2008 sangat nyata. Koperasi di seluruh Indonesia banyak melakukan kegiatan kongret untuk meningkatkan ekonomi ke-ummatan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi yang anggotanya kebanyakan terdistribusi di Usaha Mikro Kecil dan Menengah hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. Koperasi merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia.
Di negara-negara maju saja seperti Singapura, Selandia Baru dan Jerman peran koperasi cukup penting dalam mengendalikan perekonomian negaranya. Di Selandia Baru penduduknya 40 % menjadi anggota koperasi, Malaysia 23 %, Singapura yang kita kenal dengan negara kapitalis mencapai 50 % dan negara maju seperti Jerman, 25 % penduduknya menjadi anggota koperasi. Masihkah koperasi dipandang sebelah mata?
Indonesia pernah mendapat gelar champion programe untuk usaha kecil menengah dalam pertemuan perwakilan negara-negara anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) pada tanggal 1-3 Oktober 2010 di Jepang. Indonesia memaparkan pengalaman pembangunan ekonomi rakyat melalui koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM). Prestasi itu tentu tidak terlepas dari peranan koperasi dan lembaga keuangan mikro yang lain yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Koperasi ada kerena ada anggota atau sekelompok orang yang mempenyai tujuan yang sama. Tujuannya adalah sebagai usaha bersama untuk mensejahterakan anggota terutama dalam konteks ekonomi dan spiritual.
Aktivis Kopsah Mitra Masyarakat |