Alhamdulillah, Tahun ini kegiatan strategic planning bisa dilaksanakan di Kopsyah Mitra Masyarakat. Kegiatan SP ini adalah kegiatan pertama kali sejak Kopsyah berdiri 6 tahun yang lalu. Waktu awal pendirian Kopsyah tidak ada perencanaan strategis. Bahkan Visi dan Misi Kopsyah dibuat secara parsial oleh salah seorang pendiri Kopsyah. Tidak ada pembahasan khusus tentang apa yang hendak dicapai oleh Kopsyah? Semua berjalan secara alami dan biasanya berubah seiring dengan tren dan selera pengurus.
Kegiatan SPBP Perdana di Teras Kayu Manis Pontianak |
Perencanaan Strategis atau yang lebih dikenal dengan strategic planning mestinya menjadi kegiatan utama ketika sebuah lembaga berdiri. Perencanaan strategik menempati posisi yang krusial, karena menentukan kekomprehensifan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi.
Tahun lalu, diakhir bulan Desember tahun 2016 sempat ada rencana untuk membuat SP. Namun karena kesibukan pengawas yang waktu itu masih dirangkap oleh salah satu manajer koperasi konvensional, maka kegiatan SP urung dilaksanakan. Jadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKAT) Tahun 2017 dibuat oleh saya sendiri sebagai ketua pengurus sebagai bahan Rapat Anggota Tahunan. Tahun lalu juga saya sebagai ketua pengurus merangkap banyak jabatan. Bertindak sebagai sekretaris, Pengawas, Manajer, Kepala Pembiayaan dan juga kasir. Setiap kali rapat, teman-teman selalu memberikan apresiasi atas kerja keras saya. Saya sebenarnya tidak bangga atas apresiasi mereka. Karena sebetulnya saya sedang "menggali kuburan" untuk kopsyah.
Keterlibatan semua pengurus, manajemen dan pengawas untuk bekerja bersama-sama menjadi ukuran keberhasilan sebuah koperasi. Tidak dirangkap oleh satu orang. Layaknya tukang sate kata orang. Meskipun orang tersebut bisa bekerja dalam segala hal.
Berkoperasi adalah bekerja sama. Tolong menolong atau dalam islam dikenal dengan ta'awun. Karena kebersamaan menjadi kunci keberhasilan, maka seharusnya semua insan Kopsyah terlibat dalam penyusunan SP. SPBP (strategic planning and business plan) yang melibatkan insan kopsyah akan lebih efektif.
Sayangnya kegiatan SP kali ini tidak ada perwakilan dari pengawas. Ketua pengawas sedang dipindah tugaskan dari instansi nya ke daerah terpencil di Kabupaten Kubu Raya. Adapun kedua anggotanya sedang ada acara keluarga. Bersyukur pengurus dan dewan pengawas syariah bisa datang meskipun kurang dua orang.
Kegiatan SPBP kali ini difasilitasi oleh seorang Tenaga ahli fasilitator pendamping desa untuk Kabupaten Sanggau. Ahmad Siddik, begitu nama lengkap pria berkacamata itu. Dia sudah berpengalaman di dunia NGO dan CSO. Saya lebih suka memakai jasa fasilitator “lapangan” ketimbang dari akademisi. Pengalaman nya dalam pendampingan masyarakat sipil (civil society) jauh lebih penting ketimbang gelar akademisnya.
Perencanaan strategis kali ini banyak difokuskan oleh Bang Siddik untuk menggali berbagai kelemahan-kelamahan yang ada pada Kopsyah. Mengatasi persoalan atau kelemahan pada kopsyah (dengan melihat kedalam) akan membuat lembaga ini kuat dan siap untuk bersaing jika faktor penyebab kelemahan tersebut dilakukan upaya perbaikan.
SP hari ini baru pada sesi analisis SWOT. Mengungkap setiap bintik Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Belum sampai pada form pemecahan masalah dan rencana kerja. Rencananya pemecahan masalah dan rencana kerja akan melibatkan semua insan kopsyah agar dapat memetakan secara komprehensif dari banyak perspektif. Wabil khusus perspektif pengawas.
Bagi kami Sukses nya SP adalah kemampuan untuk senantiasa memberikan detail perhatian terhadap perubahan yang terjadi baik sisi internal maupun eksternal. Perencanaan strategis ini berkontribusi dalam hal pengumpulan, analisa dan pengelompokan informasi yang dimiliki agar lebih memberikan manfaat kepada Kopsyah dalam mencapai tujuan nya.
*) Abdul Hamid