Guna mengatasi rendahnya tingkat pemahaman literasi keuangan syariah di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, sejumlah dosen dari jurusan perbankan syariah IAIN Pontianak menggandeng Koperasi Simpan Pinjam Pembiaayaan Syariah Kopsyah Mitra Masyarakat melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar pencanangan kampung literasi keuangan syariah yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nahdlatul Atfal Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya pada hari sabtu 5 mei 2018.
Anggota Pengurus Kopsyah MM, Syamhadi SY Menyampaikan Materi Merencanakan masa depan dengan menabung |
Menurut ketua Jurusan Perbankan Syariah IAIN Pontianak Rasiam, Kecamatan Sungai Ambawang merupakan wilayah yang memiliki paling banyak jumlah pondok pesantren di kabaupaten Kubu Raya. Sayangnya, potensi tersebut masih kurang mendapat perhatian dari sejumlah perbankan di Kalimantan Barat. Sehingga tingkat pemahaman literasi keuangan syariah di Kalimantan Barat masuk pada peringkat rendah di Indonesia.
Padahal pondok pesantren memiliki kontribusi besar terhadap lahirnya keuangan syariah di Indonesia. Kontribusi pesantren bisa dilihat dari dijadikannya kitab kuning sebagai referensi terhadap lahirnya sejumlah produk keuangan syariah. Oleh sebab itu, Ia menilai perlu ada keperbihakan terhadap masyarakat pesantren, agar para santri memiliki pemahaman terhadap pengelolaan keuangan. Kedepan IAIN Pontianak akan terus memperluas dan melakukan edukasi ke pondok pesantren secara kontinyu.
Sementara itu menurut Sandiaji, salah satu dosen IAIN Pontianak, Tujuan Pencanangan kampung literasi keuangan syariah diharapkan memantik semangat para pengelola koperasi di pondok pesantren agar mengajari para santrinya mengelola keuangan dengan baik. Peran koperasi sangat penting sebagai benteng ekonomi kapitalisme. Pasal 33 Undang-undang dasar mengamanatkan agar ekonomi indonesia dikelola oleh negara dengan azas kekeluargaan.
Foto Bersama usai kegiatan |
Kegiatan pencanangan kampung literasi keuangan syariah disambut dengan baik oleh para guru dan santri dilingkungan pondok pesantren Nahdatul Atfal. Metode pelatihan partisipatif membuat seluruh peserta merasa fun belajar tata kelola keuangan. Materi tata kelola keuangan disampaikan oleh Anggota Pengurus Kopsyah Mitra Masyarakat, Syamhadi SY. Peserta dibekali skill untuk menata keuangannya guna mangatur kebutuhan keuangan masa depannya dengan menyisihkan uang jajan mereka untuk ditabung.
*Abdul Hamid