Sudah lama tidak pulang ke rumah. Ternyata buah buah semangka di halaman rumah kami sudah besar. Tumbuh dengan baik tanpa kami rawat. Tidak pernah kami siram, apalagi di pupuk. Ia seakan menemukan tempat yang nyaman ditanah berpasir di halaman rumah. Kami pun tidak tahu siapa yang menanam? Tahu-tahu tumbuh liar begitu saja. Mungkin semangka tersebut tumbuh dari biji yang kami buang.
Buah Semangka di halaman rumah kami |
Saya tidak tahu jenis buah semangka apa? Tapi sekilas, sepertinya buah semangka jenis minul. Atau semangka wajok yang buahnya realtif lebih kecil dengan biji yang banyak dan kulitnya yang tebal. Meski demikian semangka ini biasanya rasanya lebih manis daripada semangka besar tanpa biji yang didatangkan dari daerah jawa.
Biasanya, semangka dari Desa Wajok banyak dijumpai ketika bulan ramadan. Semangka wajok seakan berlomba-lomba untuk 'menghadirkan diri' menjadi santapan orang-orang yang berpuasa. Sayapun tidak tahu apakah semangka-semangka tersebut sengaja ditanam pada bulan-bulan tertentu agar berbuah dan bisa dipanen pada saat memasuki bulan ramadan? atau memang siklus musim buah yang membuat ia matang pada bulan ramadan?
Yang jelas, kita patut bersyukur kepada Allah karena kehadiran buah-buah tersebut bisa dikonsumsi saat berbuka puasa. Allah memang Maha Pemurah.
*Abdul Hamid