"Saya sedang gencar-gencarnya untuk mempromosikan tagar #KeluargaSyariah didalam berbagai kesempatan." Kata pak Dekan Fahrurrazi kepada kami mengawali perbincangan pagi ini.
Setelah registrasi di depan pintu Aula BAUK IAIN Pontianak saya langsung di daulat oleh ibu Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah untuk duduk satu meja dengan pak Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Didepan saya ada Ibu Ica dan Pak Sulaiman dari BMT Mujahidin, Kemudian ada pak Hanafi dari Bank Muamalat dan disamping saya ada Weni Rahayu. Weni adalah kasir Kopsyah Mitra Masyarakat di kantor pelayanan Sungai Rengas. Sengaja dalam undangan seminar ini saya ajak Weni, Dia sedang butuh banyak inspirasi untuk bahan skripsinya.
Weni sedang menggarap skripsi dengan judul peran HUMAS Koperasi Syariah dalam melakukan syiar ekonomi syariah. Dia anak jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang fokus melakukan syiar dakwah "bilmaal" di Koperasi Syariah kami.
Tak lama berselang kami berbincang, Dr. Memet Agustiar datang. Pak Dekan langsung memeluk sahabat lamanya itu. Menurut cerita, mereka berdua adalah pelopor dalam gerakan BMT di Kalimantan Barat. Mereka berdua sedang bernostalgia dengan masa lalunya. Kami turut bahagia dengan pertemuan kedua orang "tinggi" tersebut.
Seperti acara seminar pada umumnya. Acara Seminar Pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah diawali dengan acara seremonial pembukaan. Pak Dekan memberikan sambutan sekaligus dia yang membuka acara.
Seperti "balapan Marc Marquez". Selalu ada kejutan. Penuh semangat dan meledak-ledak pidatonya. Pak Dekan membakar semangat mahasiswanya untuk menjadi pejuang ekonomi syariah ditengah-tengah masyarakat. Semua diajak untuk ikut andil dalam menciptakan keluarga syariah. Dimulai dari diri sendiri, kemudian mengajak keluarga terdekatnya untuk pindah ke lembaga keuangan mikro syariah.
Pak Dekan menganalogikan kehidupan semut dalam membangun kebersamaan. Semuanya memiliki peranan. Kebersamaan menjadi kunci kekuatannya.
"Tidak ada yang besar tanpa ditopang oleh yang kecil. Yang besar akan rapuh jika mengabaikan yang kecil. Orang baru sadar terhadap kekuatan koperasi syariah sama BMT kalau sudah terjadi krisis. Ternyata yang mikro ini adalah the real economic. Mari kita perjuangkan bersama dalam sebuah bingkai gerakan keluarga syariah." Pidato ditutup dengan takbir tiga kali. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar.
*) Abdul Hamid