ALHAMDULILLAH TIDAK KENA TEMBAK - INSPIRASI SYARIAH

Senin, 27 Mei 2019

ALHAMDULILLAH TIDAK KENA TEMBAK

Bersama Mustawi
Bukan sok jagoan. Tapi ini soal janji. Janji kepada anggota. Satu hari sebelumnya saya dan bendahara Kopsyah sudah menyatakan kesediaan untuk mencairkan tabungan salah satu anggota  Kopsyah MM pada tanggal 22 Mei. Tanggal keramat. Saya tidak berpikir hari kemarin itu situasi nya akan huru hara. Seperti Petamburan Jakarta, Ibu Kota Negara. 

Saat melihat kejadian pembakaran Pos Polisi Tanjung Raya 1 di histori WhatsApp teman-teman, Pagi-pagi saya terus monitor keadaan. sempat ciut untuk turun. Tapi kami berpikir masih ada alternatif. Bendahara Kopsyah, Mustawi mengajak Mencairkan uang di Unit Bank Kalbar Syariah yang di seruni. Saya janjian dengan bang Mustawi ketemu di sana. Tapi ternyata di kantor unit tidak tersedia dana sampai 40 juta. kami harus ke kantor pusat ditengah situasi yang mencekam.

Kantor pelayanan Bank Kalbar Syariah di Seruni segera ditutup usai saya keluar dari Bank. Satpam berjaga di depan bersama polisi berseragam preman. Saya di suruh tenang, jangan melakukan perekaman saat segerombolan massa lewat di depan kantor Bank. 

Ternyata benar, Beberapa gerombolan massa datang menyisir daerah seruni. Toko toko tutup. Semua kantor bank juga tutup. Takut ada penjarahan. Massa yang melakukan sweeping rata- rata masih anak usia remaja. Kalau mereka masuk ke komplek saya model sperti ini, saya piting "bisik saya ke Bang Mustawi. 

Massa Membawa pentungan besi dan kayu. Memukul mukul pintu ruko ruko orang Cina. Beberapa ruko yang pemilik  nya orang Madura tidak tutup. Mereka berjaga jaga di depan toko nya,  menyelipkan sebilah parang. Berjaga jaga takut mereka menjarah. 

Sekitar jam 10, Pasar Seruni mulai kondusif. Saya dengan mustawi bergerak ke masjid Baitul Makmur. Dekat pemakaman muslim. I'tikaf sejenak sambil memantau situasi. Menjelang adzan dzuhur kami memutuskan untuk berani melewati jembatan Tol Kapuas. Lewat jalan tikus di samping jembatan. Sesuai dengan arahan Uqi Wahyudi di WA.

Kumpulan masa belum bubar. Mereka duduk duduk di samping di gang-gang sempit. Minum es teh. Ada seorang ibu-ibu yang membagikannya. Saya tidak tahu apakah itu dijual atau gratis? Tapi banyak gerombolan massa anak-anak muda tidak ada yang berpuasa. Miris sekali melihatnya. Mudah mudahan tidak ada yang merekam. 

Saya dengan mustawi terus bergerak menaiki jembatan lewat jalur samping. Begitu kami turun jembatan. Segerombolan masa yang lain sedang melempari pasukan Brimob dengan batu di perempatan. Hotel Garuda. Kontan Brimob membalas dengan tembakan gas air mata dan tembakan peluru karet. Masa berhamburan. Kami ikut panik, Saya lari ke gang Haji Mursyid bersama beberapa orang yang hendak pulang ke rumah nya. 

Tembakan gas air mata berkali kali di hujamkan ke masa yang lari berhamburan ke tempat kami. Saya dan mustawi lari ke sudut ruko. Saat itu, yang ada dalam pikiran adalah mencari air. Saya menggedor pintu jendela warga. Minta air. Sempat di jawab oleh pemilik rumah. Seorang ibu. "Mau air minum ke dek?" Saya sempat tertawa ditengah kepanikan itu. Saya bilang bukan untuk minum. Untuk menyiram wajah. Jendela rumah itu dipasangi teralis. 

Tidak ada pilihan lain. Saya minta ibu itu menyiramkan air ke muka saya melalui jendela. Beberapa orang ikut ikutan membasuh muka. Ibu itu juga menyodorkan pasta gisi- odol. Kami melumuri alis dan bawah mata dengan odol. Sejuk sekali dan bisa bernafas lega. Beberapa massa yang yang lari ke tempat kami di ringkus oleh pasukan Brimob. Saya mustawi dan beberapa orang yang terjebak dalam huru hara di ijinkan keluar melewati gang Haji muryid. Selamatlah orang orang baik ini.

Brimob berhasil menangkap beberapa orang perusuh yang menyelinap ke dalam rombongan kami yang terjebak di samping kantor BKCU Kalimantan. Mereka diseret oleh petugas. Sementara kami diminta untuk melanjutkan perjalanan. Saya berseloroh pada Mustawi, "Sepertinya Brimob tahu, kalau kami ini para pendukung Jokowi- Ma'ruf".

Para orang orang soleh ini pun melanjutkan perjalanan. Sebelum  ke kantor pusat Bank Kalbar Syariah, Kami solat dzuhur terlebih dahulu di Masjid JL. KH. Ahmad Dahlan. dan tepat pukul 12.50 kami tiba Bank Kalbar Syariah. Mustawi mengisi slip penarikan. Sementara saya mengkonfimasi anggota kalau tabungan nya bisa dicairkan hari itu juga. Tapi mengalami keterlambatan. Tidak sesuai dengan janji awal, Jam 10. Meskipun harus bertaruh keselamatan, pencairan tabungan anggota harus kita siapkan. Ini soal kepercayaan. Trust kepada anggota. Bahwa setiap anggota yang ingin melakukan penarikan tabungan selalu ada. Likuiditas harus sehat. Bukan sekadar dalam kertas laporan keuangan. Tapi memang realitas nya demikian. Akan menjadi sesuatu yang  buruk jika kopsyah mengalami likuidasi. Padahal penilaian koperasi syariah yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Provinsi Kalbar, Kopsyah masuk ke dalam kategori cukup sehat.

Kami terus bekerja terbaik. berupaya untuk ahsan dalam pelayanan kepada anggota. Karena di sini, di lembaga keuangan ini kita menegakkan sunnah- sunnah Nabi. Cukup sampai di sini catatan ini. Insya allah kita jumpa lagi dalam rapat anggota tahunan. Dalam beberapa hari ke depan. Semoga Kalimantan Barat senantiasa dalam lindungan dan Rahmat Allah. Aman dan Damai.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

Berkomentar sesuai dengan topik, gunakan Name dan URL jika ingin meninggalkan jejak, link hidup dalam komentar dilarang, melanggar kami hapus