REKTOR YANG ENERGIK DAN HUMBLE - INSPIRASI SYARIAH

Minggu, 02 Juni 2019

REKTOR YANG ENERGIK DAN HUMBLE

Ini adalah pertemuan pertama saya dengan Rektor IAI Al-Qolam. Dr.KH. Muhammad Adib. Namanya sering saya dengar lewat sahabat-sahabat saya yang  Alumni RU 1 Malang. Salah satunya lewat cerita Gus Warisi Dahlan. Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal. Yang juga sekretaris Pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha Santri Kalimantan Barat. 

Saat buka bersama HIPSI, saya satu mobil dengan Gus Warisi. Beliau banyak bercerita Kiai Adib. Agar tidak penasaran. Saya ikut diundang buka bersama Pak Rektor IAI Al-Qolam itu. Di kediaman nya, bersama para alumni RU 1 Malang.

Tidak banyak diundang. Hanya beberapa alumni saja. Tidak ada pembahasan khusus, hanya silaturahim saja yang dirangkai dengan buka puasa bersama. Bahasa santrinya, Santai tapi penuh makna. Tidak ramai. Saya jadi leluasa berbicara dengan beliau. Duduk disampingnya. Ngaji langsung terkait banyak hal. Mulai dari soal kebangsaan hingga tantangan ekonomi syariah. 

Semua pertanyaan saya dijawab dengan sederhana. Tidak sampai saya mengkerutkan dahi. Tipikal Kiai memang begitu. Menjawab persoalan dengan sederhana. Masalah-masalah besar mampu dipecahkan secara sederhana. Sejatinya memang begitu. Karena hidup ini sederhana. Yang ribet itu karena kita sendiri yang mempersulitnya. 

Ini pertemuan yang penuh hikmah. dilanjutkan dengan buka bersama yang istimewa. Sop tulang sapi. Ikan Manyong dimasak asam pedas. Nasi nya spesial. Nasi jagung dan Nasi beras Singkong.  

Solat tarawihnya juga "istimewa". Di imami langsung sama Pak Rektor. KH. Fauzi Abubakar yang bacai nida' nya. Boleh terbilang cepat. Meskipun tidak memecahkan rekor. 30 Menit dengan solat isya'nya. 

Malam itu jadwal pak rektor cukup padat. Mengisi acara Ngaji Kebangsaan di kediaman ketua NU Kota Pontianak dan takziyah ke rumah orang tua salah satu santrinya. Rektor yang energik dan humble. Ditengah kegiatan nya yang padat, tidak ada sopir khusus. Nyetir mobil sendiri. Tidak ada staf khusus dari kampus yang mendampingi. Tidak seperti rektor pada umumnya. Yang biasanya banyak ajudan nya.  

Juga Tak ada raut lelah di wajahnya. Segar bugar. Padahal beliau perokok aktif. Yang apa-apa dilakukan biasa sambil merokok. "Pada peringatan hari bebas asap rokok sedunia. saya merokok sebebas- bebasnya". Juga ketika ada perdebatan soal fatwa seputar rokok di grup WhatsApnya. Saya jawab sambil merokok".  Tuturnya. Kami tertawa ditengah kepulan asap rokok. 

Buka Bersama Rektor IAI Al-Qolam dan Alumni RU 1 Malang di Kediaman Gus Warisi

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

Berkomentar sesuai dengan topik, gunakan Name dan URL jika ingin meninggalkan jejak, link hidup dalam komentar dilarang, melanggar kami hapus