SEWANYA DIBAYAR DENGAN SHOLAWAT NARIYAH - INSPIRASI SYARIAH

Minggu, 08 September 2019

SEWANYA DIBAYAR DENGAN SHOLAWAT NARIYAH

SEWANYA DIBAYAR DENGAN SHOLAWAT NARIYAH
Oleh : Abdul Hamid

Tak lama lagi kantor cabang Kopsyah Mitra Masyarakat Sungai Ambawang akan pindah. Yang sebelumnya menumpang diruang tamu rumah saya, akan pindah ke kantor yang lebih ideal untuk ukuran sebuah lembaga keuangan. Kantor itu awalnya difungsikan untuk tempat "ngantornya" Haji Rudi Mahalli Ilyas. Seorang milyader muda yang menekuni banyak usaha. 
Gedung Kopsyah MM Sungai Ambawang

Kopsyah MM diberikan hak pakai selama 2 tahun. Dan akan diperpanjang jika Kopsyah merawat dengan baik Gedung tersebut. Bisa sampai 5 tahun. Jika Haji Rudi tidak memerlukan untuk dipakai. Yang penting dirawat dengan baik. Begitu pesannya 

Awalnya kumuh dan halamannya dipenuhi dengan semak belukar. Kantor itu sudah lama tidak difungsikan. Hanya dipakai sebentar oleh pemiliknya.  Tidak sampai satu tahun. Kemudian terbengkalai selama bertahun tahun. semenjak saya pindah ke Parit Aim Agustus 2017, Kantor itu sudah  tidak lagi difungsikan. 

Setiap kali lewat, saya terpesona dengan gedung bangunannya. Megah. Dalam hati saya selalu bertanya, Siapakah pemiliknya? Andaikan Kopsyah diberikan tempat numpang di gedung itu, secara gratis? Maka gedung megah itu akan kami rawat dengan baik. Dan menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Ambawang.  Setiap kali lewat saya bacakan solawat satu kali. Dengan harapan Allah mengabulkan permintaan saya. 

Bukankah dengan bacaan solawat itu tidak lain mempercepat terkabulnya sebuah keinginan. Seperti yang banyak dilakukan oleh para sahabat Nabi dan para Ulama. Menjadi wasilah atas terkabulnya sebuah doa. Saya pun seringkali tertarik untuk membuktikan nya. Dan tidak lama saya dapat informasi kalau gedung itu milik Haji Rudi. Si Milyader muda yang dermawan itu. Maka untuk "mendaratkan" solawat yang saya baca, saya meminta sahabat Sekretaris Kopsyah MM untuk melakukan lobi. Kebetulan dia orang terdekat Haji Rudi. 

Tak lama Saya dapat kabar kalau gedung itu sedang dipakai oleh karyawannya. Untuk tempat tinggal. Sempat kecewa begitu mendengar kabar tersebut. Tapi saya terus memantau pergerakan di Kantor itu. Tidak ada tanda-tanda kalau kantor itu dihuni oleh orang. Saya menaikkan bacaan solawat dari yang sebelumnya hanya membaca "Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad" ke Sholawat Nariyah. Yang fadilahnya seperti bara api yang membakar apa saja setiap keinginan ummat Nabi Muhammad. 

Terbuktilah keutamaan sholawat nariyah. Allah menjawab doa kami dengan perantara saya dipertemukan dengan pemilik gedung itu lewat pembuatan film dokumenter Cahaya Damai Dari Kalimantan. Saya pakai bahasa"doa kami" karena sebelumnya saya meminta semua anggota grup WA Kopsyah MM untuk ikut membacakan sholawat nariyah. Saya yakin teman-teman turut membaca dan berdoa. 

Bacaan sholawatnya menjadi berjamaah. Menjadi kekuatan besar, yang dapat menghancurkan rintangan-rintagan kecil yang bernama keterbatasan materi. Itulah kekuatan sebuah solawat yang semestinya menjadi sebuah senjata utama umat Nabi Muhammad diakhir zaman. 
Ketika saya ditanya oleh orang orang di sekitar Kantor Kopsyah MM berapa harga sewa gedung ini? Saya jawab dengan yakin "100 bacaan Sholawat Nariyah untuk bayaran 2 tahun sewanya". 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

Berkomentar sesuai dengan topik, gunakan Name dan URL jika ingin meninggalkan jejak, link hidup dalam komentar dilarang, melanggar kami hapus